Ambon, pusartimur.com- Seorang nelayan bernama Arifin Waiulung (50) asal Batu Jungku, Kabupaten Buru, dilaporkan hilang sejak 20 Januari 2025 saat melaut di perairan sekitar Pulau Batu Jungku.
Hingga memasuki hari kedua pencarian pada Rabu (22/1), keberadaan korban belum ditemukan meski upaya pencarian intensif telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
Pagi ini, pukul 07.40 WIT, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos SAR Namlea, Polairud Polda Maluku, dan masyarakat setempat, kembali melanjutkan operasi pencarian menggunakan speedboat dan longboat.
Pencarian difokuskan pada sejumlah titik koordinat berdasarkan data dari SAR Maps. Namun, hingga sore hari, setelah menjelajahi area sejauh 7 Nautical Mile ke arah Timur Laut dari lokasi kejadian, tanda-tanda keberadaan korban belum ditemukan.
Kepala Basarnas Ambon menyampaikan, “Proses pencarian terhadap korban Bapak Arifin Waiulung terus dilanjutkan bersama masyarakat setempat. Sayangnya, hingga sore ini hasil pencarian belum menunjukkan tanda-tanda positif. Kami akan melanjutkan operasi SAR pada hari ketiga, Kamis 23 Januari 2025.
Korban dilaporkan hilang setelah pergi melaut menggunakan longboat pada tanggal 20 Januari. Hingga pukul 17.00 WIT hari yang sama, korban tidak kembali ke daratan, yang kemudian dilaporkan oleh keluarga.
Adapun data korban, unsur yang terlibat, dan kondisi cuaca yaitu
- Nama: Arifin Waiulung
- Usia: 50 Tahun
- Jenis Kelamin: Laki-laki
- Alamat: Batu Jungku, Kabupaten Buru
- Status: Dalam pencarian
- Pos SAR Namlea: 3 orang
- Polairud Polda Maluku: 3 orang
- Masyarakat setempat: 15 orang
- Cuaca: Berawan
- Angin: Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan 10 Knots
- Tinggi Gelombang: 0,5 meter
Pencarian akan dilanjutkan besok dengan harapan keberadaan korban dapat segera ditemukan. Semua pihak berharap agar kondisi cuaca mendukung dan operasi pencarian berjalan lancar. (PT)