Ambon, Pusartimur.com – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Irawadi, memberikan apresiasi tinggi kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku serta Stasiun Geofisika Kelas I Ambon atas keberhasilan meloloskan 20 putra-putri asal Maluku dalam seleksi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) Tahun Akademik 2025–2026.
Menurut Irawadi, hasil tersebut tertuang dalam Keputusan Nomor: e/B/KP.01.00/01.0/SU/X/2025 tentang peserta yang dinyatakan lulus dan diterima sebagai Taruna Baru STMKG Tahun Akademik 2025–2026.
“Keberhasilan ini merupakan capaian luar biasa, mengingat tahun sebelumnya hanya enam peserta asal Maluku yang diterima di sekolah kedinasan tersebut,” ujar Irawadi kepada wartawan di Ambon, Selasa (4 November 2025).
Politisi Partai NasDem itu menilai peningkatan jumlah peserta asal Maluku yang diterima di STMKG menunjukkan bahwa generasi muda Maluku mampu bersaing di tingkat nasional, asalkan mendapat ruang, dukungan, dan pembinaan yang memadai.
“Kami di DPRD Maluku memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG Maluku, khususnya Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Jati Cipto Kuncoro, atas perhatian dan kerja sama yang baik sehingga 20 anak Maluku bisa lolos ke STMKG tahun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Irawadi menekankan pentingnya transparansi dalam proses penerimaan taruna dan taruni STMKG di tahun-tahun mendatang agar semakin banyak anak-anak Maluku yang mendapat kesempatan mengikuti seleksi.
“Kami minta agar penerimaan STMKG dilakukan secara terbuka dan transparan, supaya anak-anak Maluku lainnya juga bisa mendaftar dan berpeluang lolos. Ini penting agar tidak ada kesan tertutup dan setiap putra-putri daerah memiliki kesempatan yang sama,” tegasnya.
Selain itu, Irawadi juga mendorong pemerintah daerah untuk memberikan dukungan penuh kepada peserta asal Maluku, baik dalam bentuk beasiswa maupun fasilitas pendidikan, agar mereka dapat menempuh pendidikan dengan baik dan berkontribusi bagi daerah setelah lulus.
“Kita harus dukung mereka, karena mereka adalah calon-calon ahli cuaca, klimatologi, dan geofisika yang sangat dibutuhkan untuk daerah kepulauan seperti Maluku,” pungkasnya. (PT)









