Timika, PT- Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Mimika, Yupinus Beanal, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang digelar di Timika.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Kami Anti Maladministrasi (KAM) sebagai perwakilan Ombudsman RI ini dinilai membawa manfaat positif, terutama bagi lembaga adat Lemasko dan Lemasa di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
“Sebagai anak asli Papua dan warga Timika, kami senang dengan kegiatan ini. Ini adalah langkah maju, awal rekonsiliasi, dan pintu masuk perubahan di Timika,” ujar Yupinus Beanal.
Menurut Yupinus, peringatan HIMAS 2025 ini diharapkan menjadi momentum yang mampu membuka hati dan pikiran masyarakat Timika secara umum, termasuk masyarakat adat suku Lemasa, Komoro, dan suku kekerabatan lainnya, untuk membangun sinergitas dengan semua pihak di Bumi Amungsa.
Ia berharap kegiatan ini juga bisa mencairkan suasana dan mengurangi kesalahpahaman yang selama ini terjadi antara masyarakat adat, Pemerintah Daerah Mimika, dan pihak PT Freeport Indonesia sebagai BUMN yang beroperasi di wilayah tersebut.
Sebagai perwakilan masyarakat adat, Yupinus Beanal meminta Pemerintah Kabupaten Mimika memberikan perhatian lebih terhadap hak-hak masyarakat adat, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
“Kami berharap Pemda dapat melakukan evaluasi birokrasi, memberi porsi jabatan strategis bagi OAP, serta membuka peluang proyek bagi pengusaha asli Papua demi peningkatan ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Yupinus menilai bahwa langkah tersebut akan menjadi representasi nyata pengakuan hak masyarakat adat sekaligus mendorong kemandirian ekonomi OAP di Mimika. (PT/EF)