Ambon, PT- Dalam sebuah upacara adat yang sakral dan penuh makna, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, secara resmi melantik Felix Audhy Tisera sebagai Raja atau Kepala Pemerintah Negeri Urimessing.
Pelantikan ini menandai tonggak penting dalam sejarah Negeri Urimessing, setelah sekian lama menanti hadirnya pemimpin definitif pasca wafatnya almarhum Raja sebelumnya, Yohannes Tisera.
Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Ambon, Forkopimda, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, serta masyarakat Negeri Urimessing dan sekitarnya.
“Hari ini kita menandai lahirnya sejarah baru di Negeri Urimessing dengan hadirnya Raja Definitif. Ini merupakan hasil dari proses adat yang panjang dan penuh kehormatan,” ujar Wali Kota dalam sambutannya, Jumat 20 Mei 2025.
Wali Kota Ambon menegaskan bahwa Pemerintah Kota Ambon tidak pernah mencampuri proses adat dalam penentuan raja.
Pemerintah hanya mulai berperan ketika Badan Saniri Negeri secara resmi mengusulkan calon raja sesuai mekanisme adat dan ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami hanya memfasilitasi, bukan mengintervensi. Semua sesuai dengan Perda yang mengatur pengangkatan Raja di Kota Ambon,” tegas Wattimena.
Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan tiga pesan utama kepada Raja Felix Audhy Tisera :
1. Hormati Adat dan Janji Leluhur:
Proses pemilihan raja bukan sekadar formalitas, tapi merupakan bentuk penghargaan terhadap mekanisme adat dan janji para leluhur.
“Apa bale batu, batu gepe dia. Siapa langgar sumpah, sumpah makan dia.”
2. Jadilah Pemimpin yang Melayani:
Raja diharapkan menjadi pemersatu, bukan pemecah-belah. Seorang pemimpin sejati mengubah penderitaan rakyat menjadi sukacita dan pelayanan nyata.
3. Bangun Negeri Bersama:
Masyarakat diminta bersatu dan mendukung kepemimpinan Raja baru demi kemajuan Negeri Urimessing yang saat ini masih tertinggal dibanding negeri-negeri adat lainnya di Kota Ambon.
Menariknya, pelantikan yang digelar di tengah hujan ringan itu juga dimaknai sebagai tanda restu dari leluhur dan Tuhan.
“Hujan dan panas yang mengiringi pelantikan ini adalah pertanda restu dari Tuhan dan para leluhur bagi Raja baru Negeri Urimessing,” ungkap Wali Kota dengan penuh haru.
Wali Kota juga mengingatkan pentingnya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk raja dan masyarakat adat, untuk menyukseskan 17 program prioritas Pemerintah Kota Ambon, demi mewujudkan Ambon yang Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan.
“Jabatan bukan untuk mencari pujian atau kekuasaan. Mari bekerja dengan hati dan ikhlas demi menjadi bagian dari sejarah baik di Kota Ambon,” tutupnya. (PT)