Home / Headline

Senin, 1 September 2025 - 13:44 WIB

Sinergi Untuk Keselamatan Publik, Jasa Raharja Dukung Penyelenggaraan FGD Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api

Jakarta, PT – Pemerintah dan berbagai stakeholder transportasi darat semakin menaruh perhatian serius terhadap keselamatan di perlintasan sebidang kereta api, yaitu titik pertemuan antara rel dan jalan yang sering kali menjadi lokasi kecelakaan tragis. Menurut PT Kereta Api Indonesia (KAI), hingga Juli 2025, tercatat 34 kecelakaan yang melibatkan kendaraan di perlintasan sebidang wilayah operasi Jakarta, memperkuat urgensi kampanye keselamatan publik oleh semua pihak terkait.

Mengambil momentum ini, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Kolaborasi Antara Kementerian dan Lembaga Untuk Keselamatan Perlintasan Sebidang Kereta Api”, yang berlangsung pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Kantor Pusat Jasa Raharja,
Jakarta.

Dukungan Jasa Raharja terhadap penyelenggaraan forum ini merupakan bentuk komitmen kuat perusahaan terhadap upaya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan transportasi yang lebih selamat. Komitmen ini selaras dengan mandat Jasa Raharja sebagai perusahaan asuransi sosial milik negara yang tidak hanya memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan, tetapi juga aktif mendorong langkah-langkah pencegahan kecelakaan lalu lintas.

Ikut serta dalam acara ini adalah Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani
Suzana serta Kepala Divisi Pelayanan Jasa Raharja Hervanka Tri Dianto. Turut
hadir pula perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga, antara lain
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Hukum,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), PT KAI,
Korlantas Polri, para pakar transportasi, serta akademisi.

Baca Juga  Gubernur dan Walikota Ambon dan Tokoh Agama se-Maluku Bakal Hadiri Dramatisasi JSHO

Sinergi Pentahelix untuk Tekan Kecelakaan Dalam paparannya, Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menegaskan bahwa sebagai perusahaan asuransi sosial milik negara, Jasa Raharja tidak hanya memberikan santunan dan pelayanan kepada korban kecelakaan lalu lintas, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan.

“Tugas dan fungsi Jasa Raharja adalah melindungi korban kecelakaan lalu lintas,
tapi kami fokus juga pada bagaimana meningkatkan kerja sama dengan seluruh
stakeholder agar masyarakat agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Untuk seluruh stakeholder, ayo kita sama-sama kolaborasi dan urun rembuk untuk melahirkan solusi agar kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Salah satunya adalah bagaimana kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang ini ke depannya menjadi semakin sedikit korbannya,” ungkap Dewi.

Dewi juga menambahkan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, menekankan
pentingnya kolaborasi pentahelix dalam menciptakan transportasi yang selamat,
aman, dan berkelanjutan.

“Setiap langkah kolaborasi kita saat ini adalah investasi bagi perjalanan yang lebih selamat esok hari. Mari kita jadikan forum ini sebagai momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga demi keselamatan masyarakat di perlintasan sebidang kereta api,” tuturnya.

Kecelakaan dan Ancaman Kemiskinan Baru Sekretaris Jenderal MTI Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD., M.M., IPU. dalam
paparannya menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang sebagai salah satu titik rawan (blackspot) yang kerap menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga  KPU Maluku Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Gubernur dan Wagub Maluku Terpilih Tahun 2024

Kalau terus dibiarkan dan tidak ada segera solusinya, maka berpotensi untuk
menciptakan kemiskinan baru. Ia pun berharap agar FGD ini bisa menjadi pemantik bagi semua stakeholder untuk bisa menyelesaikan tersebut.

“Salah satu tujuan dari program Asta Cita dari Pak Presiden Prabowo Subianto
adalah pengentasan kemiskinan, maka kemiskinan itu sebenarnya bisa dientaskan ketika kecelakaan lalu lintas bisa kita tanggulangi. Mengapa demikian? Karena 27.895 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas itu adalah pejuang-pejuang keluarga, para kepala keluarga yang mencari nafkah. Kalau mereka kecelakaan lalu meninggal dunia, berarti tidak ada lagi pencari nafkahnya dan berpotensi untuk menjadi kemiskinan baru,” ungkap Haris.

FGD ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan peran
semua stakeholder, mulai dari regulator, operator, penegak hukum, akademisi,
hingga masyarakat luas. Kolaborasi lintas sektor diyakini sebagai kunci menekan
angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di perlintasan sebidang kereta api.
Sebagai perusahaan yang mengemban mandat negara dalam memberikan
perlindungan dasar kepada masyarakat, Jasa Raharja berkomitmen untuk terus
mendorong langkah-langkah kolaboratif, baik melalui program edukasi, sosialisasi,
maupun kontribusi dalam lima pilar keselamatan lalu lintas. (PT)

Share :

Baca Juga

Headline

KAJATI BERSAMA GUBERNUR MALUKU DALAM EXIT MEETING PPS PROYEK STRATEGIS DAERAH

Headline

Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya

Headline

Memperingati Harlah Pancasila, Jasa Raharja Teguhkan Komitmen pada Nilai-Nilai Pancasila dalam Pelayanan kepada Masyarakat

Headline

Jasa Raharja Perkuat Kolaborasi Stakeholder Transportasi Udara melalui Monitoring & Evaluasi Data Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Headline

Bodewin: Tunggu Beta Bale

Headline

Jasa Raharja Raih Penghargaan dari ASEAN Risk Awards 2025, Bukti Pentingnya Tata Kelola Risiko di Sektor Publik

Headline

Pemo Rahareng Atas Salurkan BLT Kepada 17 KPM

Headline

Gelar Pengobatan Gratis; RS Apung Kunjungi Pulau Manipa