AMBON, pusartimur.com- Dalam kegiatan reses Komisi III DPRD Provinsi Maluku yang digelar di Rumah Rakyat, Karang Panjang Ambon, anggota DPRD Rovik Afifudin menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat yang berhasil dihimpun selama masa reses.
“Masalah infrastruktur, air bersih, dan penanganan sampah menjadi fokus utama yang disoroti dalam pertemuan tersebut,” katanya kepada media, Jumat 11 April 2025.
Rovik menyampaikan bahwa sampah masih menjadi masalah krusial di Kota Ambon. Banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar berada di lokasi yang tidak semestinya, bahkan di depan jalan raya, yang mengganggu keindahan dan kebersihan kota.
“TPA liar yang berada di luar area resmi sangat mengganggu estetika kota. Kami sudah menyampaikan ini ke Walikota Ambon, dan beliau berkomitmen untuk segera melakukan penanganan serius,” ujar Rovik.
Masalah lain yang tak kalah penting adalah akses air bersih, terutama di wilayah ketinggian seperti Negeri Batu Merah, Rumah Tiga, dan Nusaniwe. Rovik mengungkapkan bahwa solusi jangka pendek adalah dengan pemberdayaan masyarakat setempat.
“Kami siasati dengan membantu melalui dana hibah ke masyarakat di daerah sumber air, agar mereka bisa bangun jaringan air bersih secara gotong royong dan mengelolanya sendiri,” jelasnya.
Tahun ini, Rovik menyebutkan ada dua wilayah prioritas untuk pengadaan air bersih, yakni Galunggung dan Talagapange. Program ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih.
Selain masalah air dan sampah, masyarakat di beberapa kawasan kumuh seperti Batu Merah dan Nusaniwe juga berharap adanya penataan wilayah agar lebih layak huni.
“Kami sudah catat dan dorong agar kawasan-kawasan tersebut masuk dalam program penataan permukiman,” tutup Rovik Afifudin. (PT)