Ambon, PT- Sejumlah ruangan di Balai Kota Ambon mengalami kebocoran akibat curah hujan deras yang terjadi beberapa hari ini, sehingga aktivitas pemerintahan mengalami kendala.
Salah satu ruangan yang mengalami kebocoran cukup parah di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon.
Kepala BKPSDM Kota Ambon, Steven Dominggus, mengungkapkan bahwa kebocoran tersebut mengganggu pelayanan kepegawaian. Bahkan, beberapa meja pegawai terpaksa dipindahkan dari posisi semula karena air menetes tepat di atas area kerja mereka.
“Meja dua Kepala Bidang kami sudah dipindahkan karena titik kebocorannya tepat di atas mereka,” ujar Dominggus dalam konferensi pers di Ruang Vlissingen, Senin (7/7/2025).
Selain berdampak pada aktivitas pelayanan, Dominggus juga mengkhawatirkan kondisi dokumen fisik penting yang masih digunakan dalam proses administrasi kepegawaian. Meski sebagian data sudah terdigitalisasi, berkas fisik tetap menjadi kebutuhan utama dalam pengelolaan pegawai.
“Kami ini seperti tersandera berkas. Kalau tidak segera diatasi, bisa merusak dokumen penting,” katanya.
Ia menambahkan, kerusakan fisik gedung Balai Kota Ambon semakin menambah beban pemerintah, terutama dalam menata sumber daya aparatur sipil negara (ASN). Kapasitas ruangan saat ini sudah tidak memadai untuk menampung seluruh ASN di lingkungan Pemkot Ambon.
“Karena over kapasitas, kami telah menyarankan kepada Wali Kota agar tidak membuka penerimaan CPNS jalur umum dalam waktu dekat,” ungkap Dominggus.
Kebijakan tersebut, lanjutnya, diambil untuk menyeimbangkan beban kerja dengan kondisi ruangan yang semakin sempit. Meski begitu, Pemkot Ambon tetap berkomitmen memperhatikan nasib tenaga honorer dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), terutama yang belum tertampung dalam formasi tahun sebelumnya.
Dominggus juga menyebutkan, setiap tahun sekitar 250 ASN Pemkot Ambon memasuki masa pensiun. Kondisi ini bisa menjadi peluang untuk melakukan penataan ulang melalui mutasi atau pembukaan formasi khusus, tentu menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.
“Tentu, semuanya tetap disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” tandasnya.
Tambahnya, Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena, juga telah mengakui bahwa kondisi fisik gedung-gedung pemerintahan di Ambon membutuhkan perhatian serius dan segera diperbaiki agar tidak mengganggu pelayanan publik. (PT)