Home / DPRD Maluku

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:19 WIB

Fraksi Gerindra DPRD Maluku Desak Aparat Hukum Segera Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi

Ambon, PT- Fraksi Partai Gerindra di DPRD Provinsi Maluku secara tegas meminta aparat penegak hukum segera menetapkan tersangka dalam berbagai kasus korupsi yang mandek penanganannya di wilayah Maluku. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi Gerindra, Leipeny, dalam rapat resmi DPRD.

Menurutnya, ketegasan penegak hukum dalam menyelesaikan kasus korupsi harus menjadi prioritas, terutama demi mendukung upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan pemulihan ekonomi nasional.

Leipeny menyebutkan sejumlah proyek yang patut didalami oleh aparat hukum, mulai dari kasus korupsi RSUD, proyek jembatan di Tual, hingga dana air bersih yang mangkrak. Ia menilai, ada indikasi kuat penyalahgunaan anggaran dalam proyek-proyek tersebut.

Baca Juga  Komisi I DPRD Maluku Tinjau Aset Pemprov di Kabupaten Seram Bagian Barat

“Jangan sampai kasus seperti di RSU dan jembatan di Tual hilang begitu saja. Kadis PUPR itu sudah terlihat, tapi penanganannya adem-adem saja. Ini yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan,” tegas Leipeny, Kamis 12 Juni 2025.

Fraksi Gerindra meminta agar aparat penegak hukum, baik kejaksaan maupun kepolisian, segera meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan terhadap kasus-kasus yang sudah terang-benderang.

“Kalau memang sudah cukup bukti, segera umumkan siapa tersangkanya. Jangan ada lagi istilah ‘kucing dalam karung’. Semua harus transparan dan adil,” ujarnya.

Leipeny juga menyoroti dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/SMI) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Banyak proyek infrastruktur, seperti air bersih dan jalan, terbengkalai, padahal seharusnya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Juga  Fraksi PDIP DPRD Maluku Tegas Tolak PT Batu Licin Beroperasi di Kei Besar

“Dana PEN dan SMI itu seharusnya mendukung kesejahteraan rakyat. Kalau dikorupsi, masyarakat jadi korban. Ini harus diaudit dan diproses hukum secara serius,” tandasnya.

Dalam pernyataannya, Fraksi Gerindra juga menyinggung Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Menurut Leipeny, keberhasilan program ini akan sulit tercapai jika praktik korupsi masih dibiarkan terjadi.

“Kalau kita ingin pengentasan kemiskinan berhasil, ya korupsi harus dihapuskan. Tidak bisa kita bicara kesejahteraan rakyat sementara uangnya dikorupsi,” ujarnya lagi.(PT)

Share :

Baca Juga

DPRD Maluku

Gubernur Maluku Serahkan Dokumen KUA-PPAS Perubahan APBD 2025 ke DPRD

DPRD Maluku

Saadiah Uluputty Apresiasi Pidato Perdana Gubernur Maluku, Dorong Hilirisasi dan Investasi

DPRD Maluku

DPRD MALUKU SERAHKAN REKOMENDASI LKPJ GUBERNUR MALUKU TAHUN ANGGARAN 2024

DPRD Maluku

DPRD Maluku Apresiasi KPU dan Bawaslu Kembalikan Rp60 Miliar ke Kas Daerah

DPRD Maluku

Ketua DPRD Maluku Dorong Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Berbasis Nilai Pancasila dan Geopolitik Nasional

DPRD Maluku

Rapat Paripurna DPRD Maluku Tetapkan 12 Rancangan Perda Prioritas Tahun 2025

DPRD Maluku

Mahasiswa Kepung Kantor DPRD Maluku, Tolak Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo

DPRD Maluku

Rovik Afifudin Soroti Program Pemerintah Tak Tepat Sasaran di Kota Ambon