Ambon, PT- Pemerintah Kota Ambon terus mendorong realisasi pembangunan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari komitmen meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat.
Namun, rencana tersebut masih menghadapi tantangan utama, yakni ketersediaan lahan yang memadai.
Walikota Ambon, Bodewin Wattimena menyampaikan bahwa pemerintah membutuhkan lahan seluas 6 hingga 7 hektar untuk pembangunan sekolah tersebut. Meskipun sebelumnya telah ditemukan lahan potensial di wilayah Halong
“Awalnya lahan sudah ditemukan di Halong dan pemerintah siap membayar, tetapi hasil verifikasi menunjukkan nilai lahannya terlalu tinggi. Kami harus pelajari ulang dan mencari alternatif lokasi lain,” ujarnya kepada media di Ambon, Selasa 8 Juli 2025.
Pemerintah Kota Ambon kini tengah menyisir sejumlah lokasi di wilayah kota untuk menemukan lahan alternatif seluas 6 hingga 7 hektar yang sesuai secara administratif, teknis, dan ekonomis.
“Kami tetap berkomitmen untuk membangun Sekolah Rakyat ini. Dana siap, konsep siap, tapi masalah utamanya adalah lahannya. Di Kota Ambon, mendapatkan lahan seluas itu bukan hal mudah,” lanjutnya.
Upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadirkan sarana pendidikan yang inklusif dan merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan akses pendidikan.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai lembaga pendidikan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah pinggiran dan kurang mampu.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan nilai kebhinekaan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi wadah pendidikan yang merata, adil, dan berkualitas di Kota Ambon. (PT)