Timika, PT- Tokoh pemuda Amungme, Vinsen Oniyoma, menegaskan bahwa seluruh kelompok Lembaga Masyarakat Hukum Adat (Lemasa) yang saat ini mengklaim kepemimpinan, dapat dikatakan belum sah.
Hal ini dikarenakan Musyawarah Adat (Musdat) sebagai forum demokrasi adat tertinggi belum pernah resmi dilaksanakan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Menurut Vinsen, Lemasa yang digagas oleh alm. Thom Beanal sebagai wadah pemersatu masyarakat Amungme, hingga kini baru melaksanakan Musdat sebanyak dua kali.
Karena itu, setiap pihak yang mengaku sebagai pimpinan Lemasa seharusnya mendapat legitimasi adat dari Musdat, sesuai amanat organisasi adat.
“Kalau ada pihak yang mengaku pimpinan Lemasa, mari kita tanyakan kepada 11 wilayah adat melalui Musdat. Dan kalau benar pimpinan, apa yang sudah dilakukan dengan dana dari pemerintah daerah maupun PT Freeport? Itu harus dijawab agar masyarakat Amungme tahu,” tegas Vinsen di Timika, Jumat (22/8/2025).
Vinsen menekankan, wilayah masyarakat hukum adat Amungme terdiri dari 11 wilayah adat. Karena itu, klaim kepemimpinan Lemasa tidak bisa sembarangan tanpa pengakuan resmi dari Musdat.
Ia juga mengajak semua pihak yang ingin memimpin Lemasa untuk bertarung secara sehat melalui tahapan Musdat, demi menjaga persatuan dan marwah adat Amungme.
“Kalau mau jadi pemimpin Lemasa, silakan ikut proses Musdat. Dapatkan pengakuan masyarakat adat Amungme. Itu jalur yang sah dan bermartabat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Vinsen menyebut peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 9 Agustus 2025 lalu menjadi momentum penting untuk merajut kembali persatuan adat Amungme dan Kamoro.
Dengan tema “Merajut kembali noken adat Amungme dan perahu adat Kamoro yang bocor”, HIMAS diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi kedua suku dalam memperjuangkan hak ulayat, perlindungan adat, dan kemandirian ekonomi di Kabupaten Mimika.
Menutup keterangannya, Vinsen berharap agar Bupati Mimika, Wakil Bupati, Sekda, serta TNI-Polri ikut memberikan perhatian dan dukungan dalam menyukseskan Musdat Lemasa ke depan.
“Musdat Lemasa harus menjadi jalan bersama untuk kemajuan masyarakat adat Amungme, Kamoro, serta seluruh warga Mimika. Ini demi peradaban hidup yang lebih baik di bumi Amungsa, Timika,” pungkasnya. (PT)