Ambon, PT- Anggota DPRD Maluku dari Fraksi PDI Perjuangan, Yan Zamora Noach, memberikan masukan kritis terkait implementasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Menurut Noach, pendekatan top-down dalam pembentukan koperasi bisa mengabaikan prinsip dasar koperasi yang bersifat sukarela dan berdasarkan inisiatif anggota.
Agar rencana ini berhasil dan tidak menjadi beban anggaran negara, Noach menyampaikan beberapa rekomendasi strategis yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah pusat dan daerah, antara lain:
1. Seleksi Ketat Desa Potensial sebagai Pilot Project
Pemerintah diminta untuk tidak memaksakan pembentukan koperasi di semua desa sekaligus. Sebaliknya, harus dilakukan pemetaan dan seleksi ketat terhadap desa yang memiliki potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang memadai untuk dijadikan proyek percontohan.
2. Pendampingan Manajemen dan Pelatihan SDM
Kesuksesan koperasi sangat bergantung pada kapasitas manajemen dan SDM. Oleh karena itu, perlu disiapkan program pelatihan manajemen koperasi, literasi keuangan, dan pengembangan kewirausahaan di tingkat desa.
3. Pengawasan dan Monitoring Berkala
Pemerintah perlu membentuk tim pengawas independen untuk memastikan koperasi dijalankan secara transparan, akuntabel, dan sesuai prinsip ekonomi kerakyatan. Ini penting untuk mencegah risiko elite capture oleh kelompok tertentu.
4. Pembentukan Koperasi Sekunder di Tingkat Kecamatan
Selain koperasi primer di tingkat desa, pembentukan koperasi sekunder di tingkat kecamatan dinilai penting untuk memperkuat jaringan distribusi, efisiensi logistik, serta penguatan daya saing produk lokal.
5. Penyusunan Road Map Pengembangan Koperasi Desa
Diperlukan roadmap atau peta jalan yang jelas dan terukur untuk pengembangan Koperasi Desa Merah Putih. Road map ini harus mencakup tahapan pembangunan, indikator keberhasilan, hingga skema insentif dan dukungan dari pemerintah.
Dengan menerapkan pendekatan berbasis kebutuhan riil dan partisipasi aktif masyarakat desa, Yan Noach optimis koperasi dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah, khususnya di provinsi Maluku yang memiliki tantangan geografis dan SDM yang khas. (PT)