PIRU, pusartimur.com – untuk kita ketahui bersama bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (KPH).
Kondisi gagal tumbuh ini disebabkan oleh kurangnya gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua adalah faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai. Demikian disampaikan Penjabat Bupati SBB, Dr. Achmad Jaiz Elly, ST,M,Si, saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Aksi 3 yang berlangsung di Aula Amboina Hotel, Kota Piru. Kamis, 18/07/2024.
Elly mengatakan, Stunting menjadi masalah serius yang perlu ditangani bersama, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari resiko jangka panjang yang merugikan, seperti terhambatnya tumbuh kembang anak, mempengaruhi otak, me jadikan anak lebih rentan terhadap penyakit, beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.” kata Elly
Lanjut Elly, pelaksanaan rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah guna memastikan pelaksanaan kegiatan intervensi pencegahan penurunan stunting yang dilakukan secara terintegrasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggungjawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat komitmen pimpinan daerah terhadap upaya percepatan penurunan stunting.
Kita sadari bahwa angka prevalensi Stunting kita di tahun 2023 masih cukup tinggi yakni 31,4%, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Untuk itu dirinya mengajak semua stakeholder yang hadir untuk memperkuat komitmen dalam memerangi angka prevalensi Stunting
“Saya mengajak semua yang hadir saat ini untuk memperkuat komitmen kita dalam memerangi Stunting, agar target menurunkan angka prevalensi Stunting dari tahun ke tahun dapat tercapai, ” ajak Elly. (PT-07)