Ambon, Pusartimur.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Maluku mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada tahun 2024 mencapai 5,34%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di kisaran 5,0%. Bahkan, pada triwulan III dan IV, pertumbuhan ekonomi Maluku melesat hingga 6,24% dan 6,52%.
Hal ini dikatakan, Kepala OJK Maluku, Andi M Yusuf, dalam acara silaturahmi Ramadan OJK Maluku dengan insan pers di The Gade, Kamis (20/3/2025}.
Menurut AndI M. Yusuf, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ini juga didukung oleh rendahnya tingkat inflasi, yang berada pada batas bawah sasaran inflasi nasional, yaitu sekitar 2,5%. Selain itu, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan semakin memperkuat indikator ekonomi positif di Maluku.
Sektor Keuangan dan Perbankan Stabil
Di sektor jasa keuangan, industri perbankan tetap menunjukkan pertumbuhan stabil. Kredit perbankan di Maluku tumbuh sebesar 6,6%, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3,62%. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) di Maluku tercatat mencapai 129,73%, menunjukkan tingginya permintaan kredit untuk mendukung aktivitas usaha.
OJK Maluku juga menyoroti peningkatan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada 2024, realisasi KUR mencapai Rp1,1 triliun dengan sekitar 30.000 debitur. Di tahun 2025, target penyaluran KUR dinaikkan menjadi Rp1,6 triliun, dengan keterlibatan Bank Maluku Malut sebagai penyalur baru.
Dorongan Literasi Keuangan Syariah
OJK juga memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah di Maluku, terutama melalui program Gerakan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, yang masih relatif rendah dengan tingkat literasi hanya 39% dibandingkan 65% pada keuangan konvensional.
Sebagai bagian dari upaya ini, OJK Maluku telah meluncurkan Ekosistem Pesantren Inklusi Keuangan Syariah di Kabupaten Maluku Tengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan berbasis syariah bagi masyarakat desa, pelaku usaha, serta perangkat desa.
Pemberantasan Investasi Ilegal dan Penipuan Keuangan
OJK juga menegaskan komitmennya dalam melindungi masyarakat dari investasi ilegal dan penipuan keuangan. Hingga saat ini, sebanyak 28.568 kasus penipuan sektor keuangan telah ditangani secara nasional. OJK bekerja sama dengan kepolisian dan asosiasi terkait untuk mempercepat respons terhadap laporan masyarakat.
Optimisme 2025: Akselerasi Ekonomi Maluku
Memasuki 2025, OJK Maluku optimistis perekonomian daerah dapat terus tumbuh dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah dan komitmen gubernur serta wakil gubernur baru. Target pertumbuhan ekonomi nasional yang dipatok mencapai 8% diharapkan bisa diikuti oleh Maluku dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, peningkatan akses keuangan, serta dorongan terhadap keuangan syariah, Maluku berada di jalur yang tepat menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. OJK Maluku terus berperan dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan demi kesejahteraan masyarakat. (PT)