Home / Economy

Minggu, 12 Januari 2025 - 05:05 WIB

OJK dan BI Tandatangani MOU Pengalihan Tugas Pengaturan Aset Keuangan Digital

Ambon, Pusartimur.com- Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) resmi mengalihkan tugas pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto dan derivatif keuangan, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

Serah terima ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dan Nota Kesepahaman (MOU) di Jakarta, 10 Januari 2025.

Penandatanganan BAST melibatkan sejumlah pejabat tinggi dari Bappebti, OJK, dan BI.

Acara tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

Menurut Mendag Budi Santoso, pengalihan ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan keamanan bagi sektor keuangan digital di Indonesia.

“Kami optimis langkah ini membawa manfaat jangka panjang untuk industri keuangan digital dan aset kripto,” tegasnya.

Baca Juga  BPJS Kesehatan Ambon Pastikan Layanan Tetap Berjalan Selama Libur Lebaran 2025

Dikatakan, Tugas Pengaturan yang Dialihkan ke OJK dan BI

1. OJK: Pengaturan dan pengawasan Aset Keuangan Digital (AKD), termasuk aset kripto.

Derivatif keuangan dengan underlying efek, seperti indeks saham dan saham asing.

2. BI: Derivatif keuangan berbasis instrumen Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA).

Pengalihan ini dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) serta Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2024.

Maka itu, OJK telah menerbitkan regulasi terkait, yaitu:

POJK Nomor 27 Tahun 2024: Mengatur perdagangan aset keuangan digital.

SEOJK Nomor 20/SEOJK.07/2024: Memberikan pedoman teknis untuk industri.

Regulasi ini memperkuat prinsip same activity, same risk, same regulation, mendorong stabilitas, dan melindungi konsumen.

Baca Juga  BI Maluku Gelar Capacity Building untuk UMKM IKRA

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan kesiapan BI dalam pengawasan derivatif PUVA.

Meski tugas ini baru, BI memandangnya sebagai peluang strategis untuk memperkuat instrumen keuangan dalam mendukung stabilitas moneter dan pendalaman pasar.

BI juga memastikan kelangsungan transaksi derivatif PUVA selama masa transisi tetap berjalan lancar dengan membentuk Kelompok Kerja (Working Group).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyebut peralihan ini akan memperkuat kepercayaan masyarakat dan mendukung stabilitas keuangan.

“Dengan sinergi yang kuat, kita optimis pasar keuangan Indonesia semakin dalam, kredibel, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Melalui pengalihan tugas ini, diharapkan sektor keuangan digital dan derivatif keuangan di Indonesia semakin berkembang dan berdaya saing global. (PT)

 

Share :

Baca Juga

Economy

Gelar School of Syariah, OJK Maluku Dorong Literasi Keuangan  Melalui GERAK SYARIAH 2025

Economy

DANKODAERAL IX MELEPAS TIM EKSPEDISI RUPIAH BERDAULAT

Economy

Tren Deflasi Berakhir, InflasiMaluku Terkendali

Economy

Simpelnya IM3 hadir di Bulan Ramadan, ajak pelanggan Temukan Makna untuk Bersama dengan Paket Spesial Ramadan

Economy

Akibat Cuaca Buruk Pesawat Garuda Tujuan Ambon Mendarat di Sorong

Economy

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Dorong Masyarakat Tertib Berlal Lintas lewat Acara Retrospeksi Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Economy

IM3 Hadir di Bulan Ramadan, ajak pelanggan Temukan Makna untuk Bersama dengan Paket Spesial Ramadhan 

Economy

Lailossa : Maluku Siap Lanjutkan Tiga Proyek Strategis Nasional