Ambon, pusartimur.com- SD Negeri 90 Ambon tengah menghadapi dinamika internal yang cukup kompleks, terutama terkait keluhan guru dan pelaksanaan les privat di luar jam sekolah.
Kepala Sekolah SD Negeri 90, Rizal, menjelaskan bahwa masalah ini berawal dari adanya pembelajaran tambahan (les privat) yang dilakukan oleh seorang guru bahasa Inggris tanpa memiliki ijazah formal di bidang tersebut.
“Ketika guru tersebut membagikan informasi mengenai les privat di grup orang tua, reaksi beragam pun muncul. Situasi ini semakin melebar dan menjadi perhatian banyak pihak, hingga akhirnya mendapat respons dari Dinas Pendidikan,” katanya kepada media usai rapat bersama Komisi II DPRD Kota Ambon dan dinas pendidikan, Senin 10 Maret 2025.
Menyadari adanya kesalahpahaman dan eskalasi permasalahan, Rizal mengambil berbagai langkah untuk menengahi konflik ini, termasuk mencoba memanggil guru yang bersangkutan untuk diskusi internal.
Namun, upayanya kurang mendapatkan respons yang diharapkan. Masalah ini akhirnya sampai ke pihak Dinas Pendidikan, yang kemudian mengadakan klarifikasi melalui media.
Meski sempat terjadi ketegangan, kondisi di SD Negeri 90 mulai membaik setelah dilakukan pertemuan dengan orang tua siswa pada Desember 2024.
Namun, pada awal 2025, muncul kembali ketidakpuasan dari beberapa pihak, terutama terkait sistem pembagian tugas dan aturan yang lebih ketat dalam proses belajar-mengajar.
Sebagai pemimpin, Rizal menegaskan bahwa dirinya bekerja berdasarkan aturan yang telah ditetapkan dan tetap berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.
Ia menyatakan kesiapannya untuk menerima keputusan dari Dinas Pendidikan, namun tetap berharap diberikan kesempatan untuk merangkul kembali seluruh pihak yang terlibat.
“Saya ingin membangun kembali komunikasi yang baik dan memastikan bahwa semua pihak dapat bekerja sama demi kepentingan siswa dan kemajuan sekolah,” tegas Rizal.
Dengan harapan tersebut, SD Negeri 90 Ambon berusaha untuk kembali menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan profesional, di mana seluruh tenaga pendidik dan orang tua dapat bersinergi demi pendidikan yang lebih baik.
Konflik internal di SD Negeri 90 Ambon menjadi pembelajaran penting mengenai transparansi dan komunikasi yang baik antara guru, orang tua, serta pihak sekolah. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan solusi berbasis kerja sama, diharapkan sekolah dapat kembali ke jalur yang lebih kondusif demi mencetak generasi yang unggul. (PT)