Cipularang, Pusartimur.com – PT Jasa Raharja bersama Korlantas POLRI melaksanakan survei jalur di ruas Tol Cipularang guna mengidentifikasi titik rawan kecelakaan dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Survei yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, dan Kakorlantas POLRI, Brigjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, ini merupakan tindak lanjut dari survei sebelumnya di ruas jalan nasional Jakarta–Semarang.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan keselamatan berkendara serta merancang strategi edukasi kepada masyarakat terkait kondisi jalan dan cara menghindari potensi kecelakaan, terutama di area rawan di sepanjang Tol Cipularang.
Menurut Kakorlantas Agus Suryonugroho, survei menemukan beberapa black spot atau titik rawan kecelakaan di beberapa kilometer tertentu, seperti:
- KM 92 dan KM 93 – Kondisi jalan menurun dan berbelok, rawan licin saat hujan
- KM 100 – Ruas jalan yang memerlukan perhatian lebih terkait kondisi permukaan
- KM 93–96 – Perlu edukasi khusus karena karakteristik jalannya yang menantang bagi pengguna jalan
“Kami melihat data kecelakaan di titik-titik ini dan akan memberikan rekomendasi kepada stakeholder terkait untuk meningkatkan keselamatan,” ujar Agus.
Selain itu, Tol Cipularang juga telah dilengkapi dengan tiga Jalur Penyelamat Darurat (JPD) di KM 116, KM 92, dan KM 91 arah Jakarta, yang dirancang khusus untuk kendaraan besar yang mengalami gangguan dan perlu menghentikan laju kendaraan dengan aman.
Kegiatan ini juga sekaligus mengawali Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025, yang akan berlangsung pada 10–23 Februari 2025 di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan kepatuhan pengguna jalan dan mempersiapkan skenario terbaik untuk mendukung Operasi Ketupat 2025, baik saat arus mudik maupun balik.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai budaya tertib berlalu lintas. “Kami menemukan bahwa 82% korban kecelakaan yang kami santuni disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Edukasi dan sosialisasi adalah kunci untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara,” tegas Rivan.
Perwakilan Jasa Marga menambahkan bahwa berbagai program kampanye keselamatan telah dilakukan di rest area KM 88B, termasuk sosialisasi kepada pengemudi truk dan bus. Mereka juga berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan fasilitas jalan demi meningkatkan keamanan bagi para pengguna jalan.
Melalui survei ini, Jasa Raharja, Korlantas POLRI, Jasa Marga, dan seluruh stakeholder diharapkan dapat bersinergi dalam menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. (PT)