Home / Kab.Kep.Aru

Selasa, 21 Mei 2024 - 12:17 WIB

Deklarasi dan Sepakati Komitmen Bersama, Pemkot Ambon gelar Stunting

module: a; 
hw-remosaic: 0; 
touch: (-1.0, -1.0); 
modeInfo: ; 
sceneMode: Night; 
cct_value: 0; 
AI_Scene: (-1, -1); 
aec_lux: 59.0; 
hist255: 0.0; 
hist252~255: 0.0; 
hist0~15: 0.0;

module: a; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Night; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 59.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Ambon, Pusartimur.com-Guna mendeklarasikan dan menyepakati komitmen bersama, Pemerintah Kota Ambon menggelar remuk stunting, yang berlangsung di Hotel Marina, Selasa (21/5/2024).

Dalam Sambutan Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.

“Kekurangan gizi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi, dapat membuat tingkat kecerdasan tidak maksimal rentan terhadap penyakit dan berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas di masa depan yang secara luas akan menghambat pertumbuhan ekonomi, menaikkan tingkat kemiskinan dan memperlebar ketimpangan sosial,” tuturnya.

Dia menyebutkan, lembaga survei kesehatan Indonesia secara nasional telah mengeluarkan data stunting kota Ambon selama 3 tahun penanganan sejak penetapan lokus nasional 2021 tercatat 21,8% tahun 2022 menurun 0,7% dan tahun 2023 20,7% menurun 0,4%.

Baca Juga  Bahas Masalah di Maluku, Inflasi Jadi Poin Serius Untuk Dikomunikasikan

Sementara tahun ini merupakan
penanganan terakhir dalam kebijakan presiden RI agar stunting dapat diturunkan sampai 14%, namun pada kenyataannya masih terdapat 228 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki prevalensi stunting di atas 40%.

“Ini tergolong sangat tinggi dan tentunya sangat mengkhawatirkan, pemerintah terus bergerak menata perangkat pelaksana serta menyusun strategi nasional percepatan pencegahan stunting melalui RPJMN 2020-2024 dengan target nasional turun menjadi 14%,” jelasnya.

Oleh karena itu, apabila pemerintah pusat menargetkan akan menurunkan stunting sampai dengan 14% dengan target penurunan 3,8% per tahun secara konsisten, maka diharapkan kota Ambon dapat menekan dan menurunkan angka statis sampai di bawah 14% di tahun mendatang

Baca Juga  Pj. Gubernur Lepas 1.068 JCH Emberkasi Antara Maluku

“Pemerintah kota Ambon melalui OPD teknis dan lembaga konvergensi lainnya dapat memutuskan mata rantai lahirnya anak stunting baru di kota ini sekaligus terus mengawal mengawasi tahapan kebijakan dalam tindak lanjut penanganan stunting 2024 melalui program kegiatan anggaran dengan tetap mengevaluasi seluruh tahapan penanganan stunting tahun sebelumnya,” harapnya.

Lanjutnya, kegiatan rembuk stunting menjadi perhatian serius semua pihak dari pemerintah pusat daerah, instansi vertikal akademisi, dunia usaha, masyarakat, media massa untuk bersinergi dalam upaya demi menyelesaikan stunting di kota Ambon sehingga anak-anak kota Ambon menjadi anak yang berkualitas sesuai cita-cita Indonesia menjadi anak idola 2030 dan Indonesia emas 2025 yaitu menjadi anak cerdas kreatif peduli dan memiliki sikap kepemimpinan anak terlindungi Indonesia maju. (PT-01).

 

Share :

Baca Juga

Kab.Kep.Aru

Maknai 29 Tahun Perjalanan, Telkomsel Berkomitmen untuk Maju Serentak Berikan Dampak Bagi Indonesia

Kab.Kep.Aru

SABIRIN BUKA SINKRONISASI DAN IMPLEMENTASI SATU DATA INDONESIA

Kab.Kep.Aru

Pemkot – OJK Gelar Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

Kab.Kep.Aru

Bandara Pattimura Ambon Berangkatkan Embarkasi Haji Antara

Kab.Kep.Aru

Basarnas Ambon Berhasil Medivac ABK WNA dari Kapal MV. YASA URANUS di Perairan Kepulauan Aru

Kab.Kep.Aru

Serah Terima Jabatan Pj Bupati SBB, DPRD Gelar Sidang Paripurna

Kab.Kep.Aru

Peserta Sesdilu Kemenlu Kunjungi Pemkot Ambon

Kab.Kep.Aru

Rayakan Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Salurkan 128 Hewan Kurban