Home / Economy

Selasa, 21 Januari 2025 - 02:26 WIB

Branding Ambon City Of Music Terus Berlanjut

Ambon,Pusartimur.com – Branding Ambon City of Music versi UNESCO terus berlanjut setelah Ambon Music Office (AMO) sebagai representasi Pemkot Ambon dalam mengurus City of Music menyerahkan laporan pertanggungjawaban ke UNESCO di bulan Juni tahun 2024.

Direktur AMO, Ronny Loppies saat dikonfirmasi Tim Media Center melalui saluran telepon, Selasa (21/1) menjelaskan, Laporan pertanggung jawaban yang telah diserahkan terdiri dari 2 (dua) bagian penting yaitu Creative Cities Contribution to UCCN’s Implementation (former Membership MONITORING Report) untuk bagian pertama dan Creative Cities Contribution to Sustainable Development, in line with the MONDIACULT 2022 Declaration and UNESCO Culture Sector’s Priorities untuk bagian kedua.

Dikatakan, pada laporan tersebut juga terdapat pertanyaan-pertanyaan detail yang dibangun dalam 2 (dua) bagian,antara lain, bagian ke 1, menjawab pertanyaan penting terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program-program global; Inisiatif terbaik yang dilakukan di tingkat kota berdasarkan usulan rencana aksi 4 (empat) tahun untuk mencapai tujuan UCCN; inisiatif terbaik yang dilaksanakan melalui kerja sama antar kota dan internasional untuk mencapai tujuan UCCN; rencana aksi yang diusulkan untuk periode empat tahun mendatang; inisiatif yang dilakukan sebagai respons terhadap dan untuk pemulihan dari COVID-19, sementara pada bagian ke-2, menjawab berbagai pertanyaan yang bersifat umum.

Baca Juga  DPRD Kabupaten SBB Gelar Paripurna II Masa Sidang II Tahun 2024/2025 Bahas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045

“Ada juga bagian output dengan beberapa pertanyaan seperti bagaimana jaminan terhadap hak-hak budaya di kota Ambon berupa kepemilikan, identitas dan keragaman budaya yang terbangun; kesetaraan gender; adaptasi skill dan digitalisasi; inklusif dan pembedaan lingkungan digital. Percepatan budaya dan Pendidikan Seni berupa inklusivitas dan kesetaraan akses terhadap budaya dan Pendidikan seni; kontekstual dan Pendidikan seni melalui budaya; investasi dalam budaya; ekonomi kreatif. Perlindungan dan Pelestarian Warisan Budaya dalam hubungannya dengan perubahan iklim berupa lingkungan dan aksi iklim; Perlindungan Budaya dalam masa Krisis; Proteksi dan Menjaga warisan; penanganan setelah masa krisis,” terang Loppies.

Baca Juga  Pasca Kebakaran, Dinsos Ambon Dirikan Dapur Umum

Secara komprehensif, lanjut Loppies, keunggulan Ambon City of Music terletak pada Program inovasi AMO yaitu Sound of Green (SoG) yang mengawinkan musik dan lingkungan dengan berbagai dampaknya terhadap sektor-sektor lain seperti pendidikan, literasi, infrastruktur seni, perubahan iklim dan lain-lain.

“Kekuatan berikutnya adalah pada tingkat partisipasi secara internasional dalam kluster musik dan lintas kluster kreatif dalam skema UNESCO Creative Cities Network atau UCCN,” aku Ronny.

Dengan keberlanjutan ini, maka Ambon City of Music diharapkan dapat menjadi perhatian semua para pihak untuk membantu AMO dan lebih memfokuskan pembangunan kota yang berkelanjutan dengan daya ungkit budaya musik yang telah diakui dunia lewat UNESCO sejak tahun 2019 dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2027. (PT)

Share :

Baca Juga

Economy

Telkom Percepat Pemulihan SKKL SMPCS#2 Ruas Sorong-Merauke pasca Munculnya Gangguan SMPCS#1 Ruas Ambon-Fakfak

Economy

Ambon City of Music Raih Predikat “EXCELLENT” dalam Pelaporan UNESCO  UCCN

Economy

Direksi Jasa Raharja Perkuat Layanan Publik dengan Sentralisasi Transaksi Pembayaran Keuangan

Economy

Secara YoY, Januari 2025  Maluku Alami Inflasi 0,76 Persen

Economy

Potensi Keindahan Alam dan Pertumbuhan Pasar Modal di Maluku

Economy

Provinsi Maluku Mengalami Deflasi Selama Periode HKBN Nataru

Economy

BI Maluku Dorong Media di Maluku Kuasai SEO untuk Tingkatkan Akses Informasi Digital

Economy

OJK Paparkan Kondisi Terkini Sektor Jasa Keuangan dan Langkah Kebijakan untuk Menjaga Stabilitas