Ambon – PT – Upaya mendorong UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata, Deputi Gubernur Bank Indonesia secara resmi membuka kegiatan Maluku Manggurebe yang ke-5 tahun 2025, di Pattimura Park, Kota Ambon, Jumat (3/10/2025).
Hadiri dalam kegiatan Maluku Manggurebe ke-5 di tahun 2025 adalah Gubernur Maluku, Walikota Ambon, Forkompimda Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, dan tamu undangan lainnya.
Tema yang diangkat dalam kegiatan Maluku Manggurebe ke-5 tahun 2025 adalah “Sinergi dan Kolaborasi Membangun Kreativitas untuk Pertumbuhan Ekonomi Maluku yang Inklusif”.
Dalam sambutannya, Ricky Perdana Gozali menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, serta seluruh mitra dan stakeholder yang selama ini berkomitmen mendorong pengembangan UMKM di Bumi Raja-Raja.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin memperkuat kolaborasi, meningkatkan daya saing UMKM, serta memanfaatkan potensi unggulan Maluku untuk mendorong perekonomian daerah dan nasional,” ujarnya.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 3,39%. Sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi masih menjadi penopang utama.
Namun, dari sisi pengeluaran, kinerja ekspor dinilai perlu mendapat perhatian lebih, meskipun inflasi tetap terkendali seiring membaiknya pasokan hortikultura.
Deputi Gubernur BI menegaskan bahwa Maluku memiliki kekayaan alam melimpah yang bisa menjadi basis ekonomi baru.
Komoditas unggulan seperti cengkeh, pala, kelapa, dan hasil laut berkualitas ekspor, ditambah dengan tenun tradisional serta potensi pariwisata bahari dengan keindahan ekosistem laut, merupakan aset penting untuk dikembangkan.
Selain pengembangan UMKM dan pariwisata, BI juga mendorong perluasan digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Hingga semester I 2025, tercatat di Maluku ada lebih dari 97.000 merchant QRIS, dengan 153.000 pengguna dan total transaksi mencapai Rp661 miliar.
“Melalui kegiatan QRIS Plus yang akan digelar 4 Oktober mendatang, kami berharap UMKM dan pelaku pariwisata semakin mudah bertransaksi. Ini akan memperkuat inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Maluku,” ungkap Ricky.
Di akhir sambutannya, Ricky Perdana Gozali mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan daya saing UMKM dan mereplikasi praktik terbaik secara lebih luas.
Ia optimistis, Maluku Manggurebe 2025 akan memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi pengembangan produk lokal, UMKM, industri kreatif, serta pariwisata Maluku.
“Semoga Maluku Makmur menjadi perekat bangsa, mewujudkan ekonomi yang inklusif, dan menjadikan Bumi Raja-Raja sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” pungkasnya. (PT)









