Ambon, PT– Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohammad Latif, menekankan pentingnya edukasi finansial kepada generasi muda Kota Ambon dengan pendekatan berbasis nilai-nilai religius. Menurutnya, membentuk pola pikir (mindset) masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk berbelanja secara bijak dapat dimulai dari ajaran agama yang mengedepankan prinsip tidak boros dan menghargai uang.
“Dalam mendorong perubahan mindset masyarakat, terutama generasi muda di Ambon, pendekatan religi menjadi salah satu cara efektif. Uang harus digunakan secara bijak sesuai dengan ajaran agama, yang mengajarkan kita untuk tidak boros dan tidak membuang-buang uang,” jelas Latif dalam sebuah talkshow literasi keuangan di Ambon.
Dalam kegiatan bertajuk “Rupiah Talks: Religius dengan Belanja Bijak”, para narasumber lintas iman memberikan pemahaman kepada peserta tentang bagaimana berbelanja secara bijak yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
Latif menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi target utama dalam kampanye cinta rupiah. “Anak-anak muda perlu mulai berpikir bijak untuk masa depan mereka. Salah satu caranya adalah dengan memahami bagaimana menggunakan uang secara bertanggung jawab. BI Maluku ingin agar generasi muda peduli dan mencintai rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.”
Bank Indonesia Maluku juga berkomitmen menjalankan edukasi keuangan secara rutin, dengan melibatkan berbagai mitra, termasuk pelaku pasar seperti Rambu-Rambu Market. Program kolaboratif ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga nilai rupiah melalui kebiasaan konsumsi yang sehat dan religius. (PT)