Home / Uncategorized

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Syukuran Perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Maluku, Simbol Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama

Ambon, PT- Syukuran Perayaan Waisak 2025 di Provinsi Maluku menjadi momen penting yang menandai kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.

Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyampaikan bahwa pembangunan di Maluku membutuhkan sinergi seluruh elemen, termasuk tokoh agama, TNI, Polri, dan unsur pemerintahan lainnya.

Dalam sambutannya di Lantai 3 Kantor Kemenag Maluku Selasa 20 Mei 2025, Vanath menggarisbawahi peran penting tokoh Maluku dalam sejarah bangsa, khususnya dalam perumusan sila pertama Pancasila. Ia menyebut nama Mr. J. Latuharhary sebagai tokoh Maluku yang berjasa dalam mengubah formulasi awal sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, demi menjamin keberagaman dan toleransi beragama di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa setiap kegiatan keagamaan, termasuk Waisak, adalah bagian dari semangat kebangsaan yang perlu dijaga dan didukung oleh seluruh komponen negara. Pemerintah Provinsi Maluku, lanjutnya, selalu membuka ruang untuk mendukung kegiatan keagamaan apa pun sebagai bagian dari upaya menciptakan kerukunan dan kedamaian.

Baca Juga  JELANG HARI JADI KE-80 TNI AL, KODAERAL IX AMBON GELAR OLAHRAGA BERSAMA DAN DONOR DARAH

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, M.Pd., menjelaskan bahwa Hari Raya Waisak atau Tri Suci Waisak merupakan peringatan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian Penerangan Agung, dan wafatnya sebagai Buddha.

Ia menyampaikan bahwa Waisak 2025 ini merupakan momentum perdana perayaan besar umat Buddha yang dilaksanakan di Maluku, dan menjadi tonggak penting dalam sejarah keberagaman daerah tersebut.

Baca Juga  Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Direktur Keuangan PT Jasa Raharja ke Wilayah Maluku

Dengan tema nasional Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Mewujudkan Perdamaian Dunia, umat Buddha diajak untuk menumbuhkan nilai-nilai kasih sayang, kedamaian, dan niat baik dalam kehidupan.

Menurutnya, Waisak bukan hanya seremonial keagamaan, tetapi juga sarana untuk memperkuat pengertian lintas agama dan meningkatkan keharmonisan sosial.

Dr. Yamin juga menekankan pentingnya menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua umat beragama, serta menjadikan Maluku sebagai simbol kerukunan dan cinta damai. Dalam akhir sambutannya, beliau menyampaikan pantun hangat yang mempererat suasana.

“Sungguh senang jalan bergandengan, Untuk beli permen di kota Cikini,
Terima kasih sudah datang meluangkan, Hadir merayakan Waisak ini,” tandasnya. (PT)

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru

Uncategorized

Pemkot Ambon Ingatkan Warga Bawa Anak Terima PIN Polio

Uncategorized

Kota Ambon Raih Predikat Kota Layak Anak (KLA) Pratama 2025

Uncategorized

Pj Gubernur Buka Acara Hari Anak Nasional

Uncategorized

Pasca Banjir dan Longsor di Ambon, Dinsos Siapkan Makanan Siap Saji dan Bantuan Buffer Stock

Uncategorized

Super Air Jet Resmi Beroperasi di Bandar Udara Pattimura AmbonĀ 

Uncategorized

Rivan : Digitalisasi Sebagai Instrumen Pendukung Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor Indonesia

Uncategorized

Maluku Raih Penghargaan Nomonasi TPID Terbaik Tahun 2024