Ambon, Pusartimur.com – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Geriak Syariah) 2025 di Pelataran Masjid Raya Al-Fatah, Ambon. Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat literasi keuangan syariah serta memberdayakan ekonomi umat di Maluku.
Dalam sambutannya, Gubernur Hendrik Lewerissa menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan persatuan, terutama pasca Pemilu dan Pilkada. Ia mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk terus merajut kebersamaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, demi menjaga stabilitas dan keharmonisan di daerah.
Geriak Syariah 2025: Momen Strategis Perkuat Ekonomi Syariah
Menurut Gubernur, pemilihan waktu dan tempat pelaksanaan Geriak Syariah sangat tepat, karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan yang penuh berkah. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga memiliki peran penting dalam pendidikan dan pembangunan peradaban umat. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya literasi keuangan syariah serta mampu mengembangkan perekonomian berbasis syariah.
Gubernur juga mengapresiasi keberadaan Masjid Raya Al-Fatah yang menjadi ikon umat Muslim di Maluku. Ia menegaskan bahwa masjid ini bukan hanya dibangun oleh umat Islam, tetapi juga mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Maluku sebagai simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
Strategi Pengendalian Inflasi di Maluku
Dalam sambutannya, Gubernur Hendrik Lewerissa juga menyoroti tantangan ekonomi global yang turut berdampak pada kondisi ekonomi daerah. Ia menyampaikan bahwa tingkat inflasi Maluku pada Januari 2025 mencapai 0,33 persen, dengan sejumlah komoditas seperti beras, emas, dan makanan laut sebagai penyumbang inflasi terbesar.
Sebaliknya, beberapa komoditas seperti tarif listrik dan ikan cakalang justru berkontribusi terhadap deflasi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya mengendalikan inflasi, salah satunya dengan menggelar pasar murah menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Kolaborasi untuk Pemulihan Ekonomi Maluku
Gubernur menegaskan bahwa pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga keuangan lainnya, agar kebijakan ekonomi yang diterapkan dapat berjalan efektif.
Di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Gubernur Hendrik Lewerissa tetap optimis bahwa Maluku dapat bangkit dan berkembang melalui semangat gotong royong (baku kele). Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam membangun ekonomi daerah, baik melalui sistem konvensional maupun berbasis syariah.
Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang kuat, Maluku diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berbasis syariah, demi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. (PT)