Ambon, PT – PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandar Udara Pattimura Ambon menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Tahun 2025 berskala penuh (Full Scale Exercise) pada Jumat (23/05) untuk menguji kesigapan dan kemampuan personel dalam menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di Bandara.
CEO Kantor Regional V PT Angkasa Pura Indonesia, MMA. Indah Preastuty menekankan fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando dari antar unit kerja hingga antar instansi di bandara saat pelaksanaan latihan PKD berlangsung. “Sebagai pengelola Bandara terbesar ke-5 di Dunia, PT Angkasa Pura Indonesia memegang peran penting sebagai Agent of Development dan juga Value Creation yang mendorong pengembangan usaha serta percepatan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional melalui konektivitas udara, dimana salah satunya adalah melalui latihan PKD sebagai upaya antisipasi agar selalu siap dan sigap, baik dari segi kesiapan personel, fasilitas, maupun dokumen yang dimiliki bandara,” jelasnya.
Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
Mengusung tema “Synergy for Safety : Intersector Collaboration to Ensure Optimal Aviation Safety”, PT Angkasa Pura Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi serta kemampuan personel, agar selalu siaga dan siap sedia dalam menghadapi setiap resiko maupun ancaman dari gangguan keselamatan dan keamanan di lingkungan penerbangan.
“Meskipun simulasi PKD ini menggunakan skenario, simulasi latihan ini mendekati kondisi nyata seperti terjadinya keadaan darurat di bandara, sehingga seluruh personel melaksanakannya sesuai dengan dokumen dan SOP keadaan darurat,” ujar General Manager Bandara Pattimura Ambon, Shively Sanssouci.
Latihan PKD Tahun 2025 yang dilaksanakan di Bandara Pattimura Ambon terdiri atas 3 (tiga) jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise), simulasi ancaman keamanan di bandara (airport security exercise), dan simulasi kebakaran gedung (fire building exercise). Aircraft Accident Exercise dilakukan di Bandara Pattimura Ambon saat Pesawat Pombo Air dengan Nomor penerbangan PM 122 rute Sorong menuju Ambon yang akan mendarat (final) di Bandara Pattimura Ambon mengalami crash pada landing gear dan engine. Pesawat Pombo Air ketika touchdown mengalami hard landing sehingga Pesawat swing ke kiri yang mengakibatkan sayap dan engine pesawat terkena gesekan aspal menimbulkan percikan api dan crash di lokasi C8 pada Grid Map Bandara Pattimura Ambon kemudian engine sebelah kiri terbakar. Terdapat 141 orang penumpang dan 7 crew, sejumlah 119 orang selamat/luka ringan, 2 orang luka berat, 20 orang luka sedang, dan 7 orang meninggal dunia.
Pada Airport Security Exercise, disimulasikan terjadi aksi unjuk rasa di depan toll gate Terminal Kargo Bandara Pattimura Ambon. Dalam simulasi tersebut, General Manager meningkatkan status keamanan bandara menjadi rawan (kuning) dan menyiapkan tim negosiator. Namun mediasi gagal dan massa demonstrasi berusaha untuk tetap masuk ke daerah keamanan terbatas, sehingga status keamanan ditingkatkan menjadi darurat (merah).
Sementara pada Fire Building Exercise, disimulasikan terjadi ledakan pada ruang panel listrik di area Ruang Tunggu Gate 4. Tim Tanggap Darurat segera melakukan proses evakuasi kepada seluruh pekerja dan penumpang yang berada di area Ruang Tunggu Gate 4.
