AMBON, PT – Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Prof. Dr. Yance Rumahuru, S.Si., M.A., menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangaji Ambon.
“Sebagai masyarakat Maluku, kami sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi atas perubahan bentuk IAIN Ambon menjadi UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon,” ujar Prof. Rumahuru usai menghadiri acara syukuran perubahan status tersebut yang digelar di Aula Lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, perubahan bentuk ini merupakan sebuah lompatan peradaban yang signifikan dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Prof. Rumahuru menambahkan bahwa kehadiran UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon merupakan langkah strategis dalam upaya memperkuat pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM di Maluku.
“Kami melihat ini sebagai bagian dari rekonstruksi peradaban di Maluku. SDM di tanah Raja-Raja harus dibangun dengan lebih baik. Maka, kehadiran UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di daerah ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan bahwa IAKN Ambon saat ini sedang dalam proses transformasi menuju Universitas Kristen Negeri (UKN) Dr. Johanis Leimena.
Terkait hal tersebut, Prof. Rumahuru menjelaskan bahwa saat ini proses penilaian sudah masuk di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), kemudian akan dilanjutkan dengan tahap harmonisasi di Kementerian Agama dan kementerian terkait lainnya, termasuk Kementerian Keuangan dan Kementerian Sekretariat Negara.
Ia optimis, dengan komitmen pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar pada pengembangan wilayah timur Indonesia seperti Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), transformasi ini akan segera terealisasi.
“Pemerintah saat ini memiliki niat yang sangat baik untuk membangun generasi unggul Indonesia mulai dari daerah-daerah terluar. Wilayah timur Indonesia seperti Maluku sangat layak menjadi fokus pembangunan pendidikan,” pungkasnya. (PT)