Ambon, PT- Digitalisasi layanan keuangan di Kota Ambon terus mengalami perkembangan pesat. Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyebut tren ini sebagai bukti bahwa masyarakat semakin memanfaatkan kemajuan teknologi, khususnya dalam sistem pembayaran.
“Yang kita inginkan adalah menciptakan inklusi keuangan di Kota Ambon. Artinya, kita mengurangi transaksi manual dan beralih ke digital. Untuk layanan pemerintah kota, targetnya tidak ada lagi yang manual, semuanya harus digital,” ujar Bodewin di Maluku City Mall, Jumat 15 Agustus 2025.
Menurutnya, penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) memberikan banyak manfaat, di antaranya: Transaksi lebih cepat dan praktis, Keamanan terjamin, Memudahkan pelaku usaha maupun masyarakat umum.
Pemerintah Kota Ambon bersama Bank Indonesia dan pihak perbankan telah bekerja sama untuk menyediakan perangkat pembayaran digital bagi pedagang.
Langkah ini juga mendukung distribusi pembayaran secara efisien dan transparan.
Meski diakui belum semua masyarakat siap beralih, pembiasaan dan edukasi diyakini akan mendorong transformasi keuangan digital di Ambon.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku, Mohammad Latif, mengapresiasi antusiasme masyarakat Ambon dalam menggunakan transaksi digital.
“Penggunaan QRIS di Kota Ambon sudah mencapai 79 persen, dan capaian ini akan dilombakan secara nasional di Jakarta. Ini luar biasa dan menunjukkan dukungan masyarakat terhadap digitalisasi,” ungkap Latif.
Ke depan, pemerintah daerah dan BI akan terus memperluas sosialisasi serta memperkuat infrastruktur pendukung agar Ambon menjadi salah satu kota dengan ekosistem keuangan digital terbaik di Indonesia. (PT)