Ambon, Pusartimur.com – Walikota Ambon, Bodewin Wattimena menegaskan komitmen Pemerintah Kota Ambon dalam menyukseskan program strategis nasional 3 Juta Rumah Murah (MBR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Program ini merupakan bukti nyata kehadiran pemerintah dalam membantu rakyat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.
“Pemerintah Kota Ambon bertanggung jawab penuh memastikan program ini berjalan sukses. Kita mendapat kuota pembangunan 470 unit rumah dengan waktu efektif tiga bulan. Ini tidak akan mudah, sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pengembang, bank penyalur, hingga masyarakat,” ujarnya di Ruang Vlisingen, Rabu (1/10/2025).
Ia menjelaskan, program ini hadir dengan tiga tujuan utama:
1. Mengurangi backlog perumahan di Indonesia, khususnya kesenjangan antara ketersediaan rumah dan kebutuhan masyarakat.
2. Menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat, termasuk rumah subsidi (MBR).
3. Memastikan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, baik ASN maupun pekerja informal.
Mengacu pada Permendagri BUMN Nomor 5 Tahun 2025, penerima manfaat program rumah murah ditentukan berdasarkan penghasilan: Belum menikah: maksimal Rp.9 juta per bulan. Sudah menikah: maksimal Rp.11 juta per bulan.
Sasaran utama program ini adalah pedagang kecil, pekerja informal, dan masyarakat berpenghasilan rendah yang kesulitan membangun rumah sendiri.
Untuk mempercepat realisasi, Pemerintah Kota Ambon telah menerbitkan Peraturan Walikota tentang pembebasan persetujuan bangunan gedung (PBG/IMB) khusus program ini.
“Semua perizinan gratis, tidak dibebankan kepada siapapun. Ini komitmen pemerintah daerah agar program segera berjalan,” tegasnya.
Selain itu, Ia mengarahkan agar pembangunan rumah dibagi secara merata. “Kalau ada developer mau bangun 100, 50, atau 10 unit rumah, silakan. Yang penting target 470 unit rumah bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Walikota menegaskan, program rumah murah MBR tidak sepenuhnya gratis. Masyarakat tetap menanggung uang muka dan cicilan, namun dengan tenor panjang hingga 20 tahun, sehingga lebih terjangkau.
“Yang terpenting manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” katanya.
Dengan keterlibatan pengembang, pemilik lahan, Bank BTN sebagai mitra resmi, BPK Peradangan, serta Pemkot Ambon, Walikota optimis program ini dapat terealisasi sesuai target.
“Kami berharap kolaborasi ini berjalan baik. Program ini bukan hanya proyek perumahan, tapi wujud nyata perhatian Presiden kepada masyarakat kecil. Ambon harus jadi bagian dari keberhasilan program nasional ini,” pungkasnya. (PT)









