Ambon, Pusartimur.com – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di tiga kabupaten/kota, pada Oktober 2025 tercatat inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,30 persen.
Demikian Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaelapia dalam rilis, Senin (3/11/2025) di aula kantor.
Kenaikan ini terlihat dari peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,16 pada Oktober 2024 menjadi 109,62 pada Oktober 2025.
Sementara itu, secara month-to-month (m-to-m), Maluku mengalami deflasi sebesar 0,05 persen, dan secara year-to-date (y-to-d) inflasi tercatat 2,46 persen.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran utama, yaitu:
1. Makanan, minuman, dan tembakau naik sebesar 5,04 persen
2. Kesehatan naik 4,45 persen
3. Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 4,29 persen
4. Pendidikan naik 2,54 persen
5. Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,90 persen
6. Penyediaan makanan dan minuman/rumah tangga naik 1,50 persen
7. Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,15 persen
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, antara lain: Transportasi turun sebesar 1,20 persen, Pakaian dan alas kaki turun 0,85 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,33 persen.
Beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi di Maluku pada Oktober 2025 antara lain: Emas perhiasan, Beras, Bawang merah, Ikan cakalang, ikan tuna, ikan tongkol/komu, Minyak goreng, Sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM), Kangkung, tomat, kacang panjang, wortel, Kopi bubuk dan kue basah, Biaya akademi/perguruan tinggi, Ayam goreng, mobil, dan gula pasir. (PT)









