pusartimur.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar melalui sinergi strategis bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Pada 21 Januari 2025, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengadakan pertemuan dengan Menteri Koordinator PMK, Pratikno, di Kantor Kemenko PMK.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas pentingnya penguatan literasi keuangan di kalangan generasi muda, terutama pelajar.
OJK telah merancang berbagai program edukasi keuangan yang mencakup:
- Dasar Pengelolaan Keuangan Pribadi: Memberikan pemahaman tentang pentingnya menabung dan mengatur pengeluaran.
- Pengenalan Produk Keuangan Aman: Edukasi mengenai produk keuangan yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
- Integrasi dalam Kurikulum Sekolah: Melibatkan sekolah untuk memasukkan literasi keuangan ke dalam pembelajaran dengan metode interaktif yang mudah dipahami.
Langkah ini bertujuan agar pelajar mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana sejak dini, sehingga lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Mahendra Siregar menegaskan bahwa generasi muda adalah aset penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan literasi keuangan yang baik, mereka dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan, menghindari jebakan utang, serta mengenali risiko dari produk keuangan ilegal.
Menko PMK Pratikno turut mendukung penuh inisiatif ini dan mendorong kerja sama lintas kementerian untuk memastikan program literasi keuangan dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan literasi keuangan secara nasional. Dengan membekali generasi muda pengetahuan keuangan sejak dini, Indonesia dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan lebih siap bersaing di kancah global.
Melalui kerja sama yang kuat antara OJK dan Kemenko PMK, literasi keuangan di kalangan pelajar diharapkan semakin meningkat. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas secara finansial dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (ES)