Ambon, PT- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku menggelar Musyawarah Wilayah (MUSWIL) VI dengan tema “Kokoh Bersama Majukan Maluku untuk Indonesia”.
Acara ini berlangsung di Hotel Santika Premiere Ambon dan dihadiri jajaran pengurus serta Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Minggu 24 Agustus 2025.
Ketua DPW PKS Maluku, Fachri Husni Alkatiri, menegaskan bahwa PKS terus berkomitmen menjalankan fungsi politik sebagai partai yang membawa visi rahmatan lil alamin serta menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan religiusitas.
Dalam pidatonya, Fachri menyampaikan beberapa target utama PKS Maluku ke depan:
Meningkatkan jumlah kursi DPRD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. PKS menargetkan minimal satu kursi di setiap dapil, dengan harapan bisa mencapai 7 kursi.
Meningkatkan pencapaian di Pilkada. PKS menargetkan tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga bisa menghadirkan kepala daerah atau wakil kepala daerah di beberapa kabupaten/kota.
Mengutamakan kolaborasi lintas partai. Fachri menegaskan, politik bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga kolaborasi. PKS membuka peluang koalisi strategis dengan partai lain, baik di Pilkada maupun Pemilu legislatif.
Mendorong pembangunan berbasis potensi daerah. Fachri menyinggung pentingnya optimalisasi potensi wisata, hutan, dan sumber daya lainnya di Maluku dengan dukungan penuh pemerintah pusat.“Cita-cita besar ini tidak mungkin tercapai tanpa sinergi dan kerjasama antara PKS, pemerintah provinsi, dan partai politik lain. Kata kunci kita adalah kolaborasi,” tegas Fachri.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan MUSWIL VI PKS Maluku dan menilai keberadaan PKS sebagai salah satu pilar penting demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, PKS harus terus istiqomah sebagai partai yang melayani rakyat dengan ikhlas, menjaga harmoni sosial, dan mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok.
“PKS harus tetap konsisten sebagai partai yang melayani, bukan sekadar menjadikan pelayanan sebagai slogan politik. Jadilah pelayan rakyat dengan hati yang ikhlas, maka PKS akan selalu ada di hati masyarakat,” ujar Gubernur.
Ia juga menekankan pentingnya menghindari polarisasi politik yang dapat merusak persaudaraan di Maluku. Politik, menurutnya, harus melahirkan pemimpin yang kredibel, berkualitas, serta menjaga persatuan masyarakat.
Baik Ketua DPW PKS Maluku maupun Gubernur Lewerissa sepakat bahwa kolaborasi adalah kunci pembangunan. Sinergi antara partai politik, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan transformasi Maluku menuju daerah yang adil, sejahtera, dan berkontribusi pada visi besar Indonesia Emas 2045. (PT)









