Tual, Pusartimur.com–Demi optimalisasikepatuhanInstruksiPresidennomor 1 tahun 2022, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Ambon menggelar forum komunikasi pemangku kepentingan utama dan forum kemitraan pengelolaan kerjasama fasilitas Kesehatan tingkat Kota Tual., Senin (18/11/2024).
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Ambon, Harbu Hakim menyampaikan agar para kepentingan utama yang hadir pada forum tetap bersinergi dalam implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) khususnya fokus pada cakupan kepesertaan penduduk dan implementasi transformasi mutu layanan bagi masyarakat Kota Tual.
“Forum iniadalah agenda yang kita buat sebagai wadah komunikasi antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah untuk memberikan laporan perkembangan serta progress pelaksanaan Program JKN di daerah masing-masing,” ujar Harbu saat membuka forum tersebut.
Dalam paparannya, Harbu mengatakan persentase penduduk terdaftar dalam kepesertaan Program JKN tingkat Kota Tual yaitu sebanyak 97,53% sedangkan target cakupan perlindungan JKN pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024 yaitu minimal 98% penduduk terdaftar dalam kepesertaan Program JKN.
Demi pencapaian target tersebut, BPJS Kesehatan KC Ambon melaksanakan Program Pesiar (Petakan, Sisir, Advokasi, Registrasi) di tigadesa Kota Tual.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kota Tual dalam mewujudkan universal health coverage (UHC) lebihdari 95%. Namun agar tercapai 100%, maka kami melaksanakan Pilot Project Pesiar pada tigadesa di Kota Tual. Nah tiga des aitu adalah Desa Ohoitel, Desa Niela dan Desa Rumoin. Saya harap dukungan dari pemerintah daerah agar para agen pesiar segera bergerak dan mengeksekusi Program Pesiar pada masing-masing desa tersebut,” ucap Harbu.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa agar mutu layanan di fasilitas Kesehatan optimal, maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh fasilitas Kesehatan.
“Agar pelayanan kepada pasien JKN lebih optimal maka sarana dan prasarana medis harus dipenuhi oleh fasilitas Kesehatan. Tidak hanya itu, sumberdaya manusia juga harus yang sudah sertifikasi sesuai prosedur yang berlaku,” harap Harbu.
Harbu juga menambahkan terkait pemanfaatan antrian mobile JKN di fasilitas Kesehatan Tingkat pertama (FKTP) Kota Tual yang masih belum maksimal.
“Berdasarkan data bulan pelayanan November, belum ada puskesmas yang mencapai target pemanfaatan mobile JKN. Hanya ada tiga FKTP yang sudah mencapai target pemanfaatan capaian mobile JKN yaitu BP Lanal Tual, dr. Evita Goretti Simarmata, Tantya Sudhirajati Polres Tual. Untuk itu saya memerlukan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan dan setiap stakeholder yang hadir saat ini. Karena dengan memanfaatkan antrean online, sangat efisien dan efektif,”jelas Harbu.
Sementara itu,Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual, Subhan L menyampaikan pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan Kesehatan dan terus membenahi hal-hal yang masih belum memadai.
“Terkait kondisi beberapa fasilitas Kesehatan di Kota Tual yang masih belum memadai sarana dan prasarana medis, akan kami tindaklanjuti. Kami akan segera melakukan pembenahan sehingga tercapainya mutu layanan fasilitas kesehatan yang lebih berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat Kota Tual,” ujar Subhan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial, Mudatsir Tamher juga mengaku pihaknya akan berusaha melakukan percepatan verifikasi dan validasi data untuk mengoptimalkan kepesertaan JKN di Kota Tual.
“Kami akan terus mendukung keberhasilan Program JKN ini, kedepannya kami akan lebih cepat melakukan verifikasi dan validasi data serta rutin melakukan pengusulan tiap bulannya untuk memperbanyak data cadangan untuk data masyarakat yang berhak terdaftar sebagai Peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI),” ungkap Mudatsir. (PT)