Ambon, PT- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Pemerintah Kota Ambon menggelar kegiatan Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila kepada Kelompok Masyarakat di Kota Ambon.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat peran relawan dalam menanamkan, menyebarluaskan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat.
Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki sejumlah tujuan strategis, di antaranya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, membentuk karakter bangsa yang tangguh, serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Relawan diharapkan menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter masyarakat yang bermoral, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi etika serta norma sosial berdasarkan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya, Sabtu (18/10)2025).
Menurutnya, penguatan relawan juga menjadi langkah penting dalam menangkal radikalisme dan intoleransi melalui pendekatan persuasif dan edukatif. Dengan demikian, masyarakat dapat memiliki kesadaran penuh terhadap bahaya paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Selain itu, relawan juga diharapkan menjadi penyambung lidah gerakan kebajikan seperti kejujuran, tolong-menolong, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong. Hal ini menjadi bentuk konkret implementasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kami ingin membentuk jaringan relawan yang solid dan berkelanjutan, memiliki kapasitas dan komitmen dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan Pancasila di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Walikota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa Ambon City of Music, predikat bergengsi dari UNESCO, bukan hanya tentang musik, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan nilai sosial masyarakat Ambon.
“Hari ini, Kota Ambon dikenal sebagai Kota Musik Dunia, sebuah branding yang diberikan oleh UNESCO bukan tanpa alasan. Penghargaan ini didasarkan pada nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhur kita,” tuturnya.
Ia menjelaskan, budaya lokal seperti pela gandong, ale rasa beta rasa, dan berbagai tradisi lain menjadi perekat sosial yang sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Nilai-nilai ini adalah warisan budaya yang menjadi dasar kuat persatuan kita, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,” lanjutnya.
Ia menambahan, meskipun Ambon pernah mengalami konflik sosial, masyarakat mampu bangkit berkat kekuatan budaya dan semangat Pancasila yang hidup dalam keseharian mereka.
Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan moral dan sosial, Pemerintah Kota Ambon mendorong para relawan kebajikan Pancasila untuk menjadi pelopor narasi positif di ruang digital.
“Sebarkan kisah-kisah kebajikan dan konten inspiratif yang membangun semangat kebangsaan. Dengan begitu, kita dapat meminimalisir narasi negatif yang memecah belah dan memperkuat persatuan,” ajaknya.
Ia berharap, Pancasila akan terus menjadi dasar nilai kehidupan bersama di tengah keberagaman, serta menjadi pedoman masyarakat Ambon dalam menghadapi tantangan global dan nasional.
“Semoga kita semua tetap hidup dalam semangat persaudaraan di Kota Ambon Manise,” tutupnya. (PT)









