Ambon, PT – Pemerintah Kota Ambon melalui Wakil Wali Kota Ely Toisutta menegaskan komitmennya dalam mengawasi peredaran beras di pasar, khususnya beras kemasan 5 kilogram yang belakangan ramai dipersoalkan masyarakat karena takarannya tidak sesuai.
Dalam keterangannya, Ely Toisutta mengungkapkan bahwa inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan hari ini ke gudang Bulog bertujuan memastikan takaran beras yang beredar benar-benar sesuai standar. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa beras Bulog tetap memenuhi takaran yang semestinya.
“Kami pastikan itu bukan dari Bulog, melainkan dari pedagang-pedagang nakal yang mengurangi takaran. Satgas Pangan Kota Ambon akan turun langsung ke pasar untuk menindaklanjuti,” tegasnya, Rabu 16 Juli 2025.
Sebelumnya, temuan Satgas Pangan Provinsi Maluku menemukan indikasi kuat adanya praktik pengoplosan beras oleh oknum pedagang di pasar, di mana beras kemasan 5 kg ternyata hanya berisi sekitar 4,2 kg hingga 4,8 kg saja.
Merespons keresahan masyarakat, Pemkot Ambon menginstruksikan Satgas Pangan Kota untuk segera melakukan pengecekan langsung di lapangan. Tindakan ini diambil untuk melindungi hak konsumen, menjaga kepercayaan publik, serta menstabilkan harga dan kualitas bahan pokok, khususnya beras, di wilayah Kota Ambon.
“Besok, Satgas Kota Ambon akan turun ke pasar untuk mengecek kebenaran laporan tersebut. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan haknya secara penuh,” ujarnya.
Pemkot juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli beras kemasan, dan melaporkan jika menemukan indikasi takaran tidak sesuai.
Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan pangan serta mendorong perilaku perdagangan yang jujur dan adil di Kota Ambon. (PT)